Kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya selama melakukan diet dalam rangka pengurangan berat badan (lemak-red). Sedapat mungkin saya mengemukakan hal ini berdasarkan pengalaman saya pribadi. Sekedar informasi, usia saya saat ini 33 tahun, tinggi badan 169 cm, dan berat badan awal 78,5 kg.
Baiklah, sejak 4 bulan yang lalu, saya mulai program 'Fat Loss Training'. Jadi, saya mendaftar menjadi member Gym untuk ber-intensif training. Sebelumnya tentu saya sudah berburu informasi mengenai program latihan plus diet dari beragam media, majalah, maupun internet.
Bulan pertama saya hanya menggabungkan 'Fat Loss Training' dan diet. Satu minggu 3 kali saya nge-gym, yaitu hari Selasa, Kamis, dan Sabtu sore sepulang kantor. Program latihan yang saya jalani saya bagi 3, yaitu:
1. Hari Selasa: cardio (sepeda/lari threadmill) 45 menit + latihan kaki (legs training)
2. Hari Kamis: cardio (sepeda/lari threadmill) 45 menit + latihan punggung & tricep
3. Hari Sabtu : cardio (sepeda/lari threadmill) 45 menit + latihan dada & bicep
Malam hari saya mengganti makan malam dengan hanya makan setangkup/ 3 potong roti tawar plus buah (pisang, pepaya, atau apel). Hari demi hari saya lalui dengan berat. Porsi nasi dikurangi, saya membawa bekal telur rebus untuk ngemil di kantor jam 9 dan 3 sore.
Sampai akhir bulan ke-2 berat badan saya turun 2,5 kg. Dari 78,5 kg menjdi 76 kg.
Bulan ke-3 saya pindah Gym, ke Gym yang fasilitasnya lebih lengkap, yang ada Swimming Pool, Whirpool, dan Sauna. Di sini saya mulai meng-intensifkan program latihan saya dengan mempraktekkan HIIT (High Intensity Interval Training) yaitu latihan cardio training yang mengkombinasikan gerakan cepat dan biasa. Contoh konkritnya begini: kalo saya ingin menggunakan threadmill, maka awalnya saya lari biasa (jogging) selama 5 menit, kemudian saya berlari sprint 0,5 menit, lalu jogging lagi 1 menit, demikian seterusnya. Atau kalo menggunakan sepeda kurang lebih sama, genjot biasa 5 menit, genjot cepat 0,5 menit, genjot biasa lagi 1 menit, demikian seterusnya sampai maksimal 12 kali repetisi. Tapi terus-terang, sampai saat ini saya belum bisa 12 repetisi, maksimal baru 7 repetisi.
Akhir bulan ke-3 berat badan saya turun lagi 2 kg, sehingga menjadi 74 kg. Alhamdulillah, cukup membuahkan hasil dari jerih-payah yang saya jalani selama ini. Saya jadi ingat pepatah, 'No Pain No Gain'.
Mulai bulan ke-4 yang bertepatan dengan bulan puasa kemarin, saya mengganti program latihan saya menjadi:
1. Hari Selasa: Chest & Bicep Training + HIIT (5-6 repetisi)
2. Hari Kamis: Back & Tricep Training + HIIT(5-6 repetisi)
3. Hari Sabtu : Legs Training + HIIT (5-6 repetisi)
Sebelum memulai latihan, saya coba mengoleskan 'krim pelangsing' istri saya di sekeliling perut. Baru kemudian saya lakukan latihan rutin. Selesai latihan, saya langsung sauna untuk relaksasi & sekaligus mempraktekkan anjuran istri saya.
Alhamdulillah, sampai seminggu sebelum lebaran, berat badan saya turun menjadi 68,9 kg. Pencapaian yang luar biasa, saya sangat bersyukur karenanya. Ternyata tidak sia-sia yang telah saya lakukan selama ini. Terutama bulan terakhir, sangat spektakuler hasilnya, saya bisa turun 5 kg-an selama sebulan!!!
Dan saya sangat bersyukur lemak di perut saya berkurang drastis, memang belum mencapai 'six packs' tapi insyallah kalo saya konsisten menjalani program ini, saya bisa mencapai 'goal' itu..
Kesimpulannya:
1. Diet bukan berarti kita tidak boleh makan, tetapi lebih kepada mengatur asupan makanan yang masuk ke tubuh. Aturlah makanan sehari-hari kita, misalnya: 30% karbohidrat, 30% lemak, 40% protein. Konsisten dengan proporsi ini. Sedapat mungkin tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat & lemak di malam hari, krn ini akan kontra-produktif dengan program diet. Karbohidrat & lemak yg kita konsumsi menjelang tidur malam hari akan langsung di-konversi menjadi tumpukan lemak di tubuh kita.
2. Olahraga rutin: latihan beban & HIIT ( High Intensity Interval Training) seperti yang saya uraikan di atas.
3. Gunakan krim pelangsing seperti yang pernah dijelaskan di artikel diet, Anda bisa bandingkan dari tulisan saya di atas, adanya perbedaan jauh antara menggunakan krim dengan tidak.
Demikian tips sekaligus testimoni dari saya, terimakasih...
Baiklah, sejak 4 bulan yang lalu, saya mulai program 'Fat Loss Training'. Jadi, saya mendaftar menjadi member Gym untuk ber-intensif training. Sebelumnya tentu saya sudah berburu informasi mengenai program latihan plus diet dari beragam media, majalah, maupun internet.
Bulan pertama saya hanya menggabungkan 'Fat Loss Training' dan diet. Satu minggu 3 kali saya nge-gym, yaitu hari Selasa, Kamis, dan Sabtu sore sepulang kantor. Program latihan yang saya jalani saya bagi 3, yaitu:
1. Hari Selasa: cardio (sepeda/lari threadmill) 45 menit + latihan kaki (legs training)
2. Hari Kamis: cardio (sepeda/lari threadmill) 45 menit + latihan punggung & tricep
3. Hari Sabtu : cardio (sepeda/lari threadmill) 45 menit + latihan dada & bicep
Malam hari saya mengganti makan malam dengan hanya makan setangkup/ 3 potong roti tawar plus buah (pisang, pepaya, atau apel). Hari demi hari saya lalui dengan berat. Porsi nasi dikurangi, saya membawa bekal telur rebus untuk ngemil di kantor jam 9 dan 3 sore.
Sampai akhir bulan ke-2 berat badan saya turun 2,5 kg. Dari 78,5 kg menjdi 76 kg.
Bulan ke-3 saya pindah Gym, ke Gym yang fasilitasnya lebih lengkap, yang ada Swimming Pool, Whirpool, dan Sauna. Di sini saya mulai meng-intensifkan program latihan saya dengan mempraktekkan HIIT (High Intensity Interval Training) yaitu latihan cardio training yang mengkombinasikan gerakan cepat dan biasa. Contoh konkritnya begini: kalo saya ingin menggunakan threadmill, maka awalnya saya lari biasa (jogging) selama 5 menit, kemudian saya berlari sprint 0,5 menit, lalu jogging lagi 1 menit, demikian seterusnya. Atau kalo menggunakan sepeda kurang lebih sama, genjot biasa 5 menit, genjot cepat 0,5 menit, genjot biasa lagi 1 menit, demikian seterusnya sampai maksimal 12 kali repetisi. Tapi terus-terang, sampai saat ini saya belum bisa 12 repetisi, maksimal baru 7 repetisi.
Akhir bulan ke-3 berat badan saya turun lagi 2 kg, sehingga menjadi 74 kg. Alhamdulillah, cukup membuahkan hasil dari jerih-payah yang saya jalani selama ini. Saya jadi ingat pepatah, 'No Pain No Gain'.
Mulai bulan ke-4 yang bertepatan dengan bulan puasa kemarin, saya mengganti program latihan saya menjadi:
1. Hari Selasa: Chest & Bicep Training + HIIT (5-6 repetisi)
2. Hari Kamis: Back & Tricep Training + HIIT(5-6 repetisi)
3. Hari Sabtu : Legs Training + HIIT (5-6 repetisi)
Sebelum memulai latihan, saya coba mengoleskan 'krim pelangsing' istri saya di sekeliling perut. Baru kemudian saya lakukan latihan rutin. Selesai latihan, saya langsung sauna untuk relaksasi & sekaligus mempraktekkan anjuran istri saya.
Alhamdulillah, sampai seminggu sebelum lebaran, berat badan saya turun menjadi 68,9 kg. Pencapaian yang luar biasa, saya sangat bersyukur karenanya. Ternyata tidak sia-sia yang telah saya lakukan selama ini. Terutama bulan terakhir, sangat spektakuler hasilnya, saya bisa turun 5 kg-an selama sebulan!!!
Dan saya sangat bersyukur lemak di perut saya berkurang drastis, memang belum mencapai 'six packs' tapi insyallah kalo saya konsisten menjalani program ini, saya bisa mencapai 'goal' itu..
Kesimpulannya:
1. Diet bukan berarti kita tidak boleh makan, tetapi lebih kepada mengatur asupan makanan yang masuk ke tubuh. Aturlah makanan sehari-hari kita, misalnya: 30% karbohidrat, 30% lemak, 40% protein. Konsisten dengan proporsi ini. Sedapat mungkin tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat & lemak di malam hari, krn ini akan kontra-produktif dengan program diet. Karbohidrat & lemak yg kita konsumsi menjelang tidur malam hari akan langsung di-konversi menjadi tumpukan lemak di tubuh kita.
2. Olahraga rutin: latihan beban & HIIT ( High Intensity Interval Training) seperti yang saya uraikan di atas.
3. Gunakan krim pelangsing seperti yang pernah dijelaskan di artikel diet, Anda bisa bandingkan dari tulisan saya di atas, adanya perbedaan jauh antara menggunakan krim dengan tidak.
Demikian tips sekaligus testimoni dari saya, terimakasih...